entah

Tiba-tiba aku merasa lelah
Aku merasa kita tak saling memahami
Aku yang merasa kau tak memahamiku
Atau aku yang tak memahamimu
Berada pada jalur yang tak sama memandang
Dan terkadang jika pun ini kucoba sampaikan
Kau acuh merasa tak penting
Apa yang kusampaikan
Lebih asyik kau alihkan pandang
Pada serunya like dan komen pada statusmu

Mungkin aku terlalu naif
Terlalu lemah
Atau selama ini pura-pura kuat
Pura-pura acuh atas segala acuhmu
Hanya berarti sebagai hiburan

Entahlah
Mungkin kau pikir...
Tak pantas aku lemah dan sakit
Hanya oleh debat kecil tak berarti, bagimu
Yang bagiku menjadi luka karena kausalahkan
Kauanggap remeh *hal kecil* yang kulakukan
Yang temanku lakukan
Entahlah...aku pun tak paham
Kenapa hal remeh begini membuat hatiku tak nyaman
Mungkin karena aku terlalu naif
Terlalu lemah
Tak sepertimu yang punya banyak tuntutan
Yang sudah tak pantas lagi menyoalkan hal kecil remeh seperti secuil perasaan
Maafkan aku
Yang tidak menerima dengan baik permintaan maafmu yang penuh kemarahan
Mungkin memang aku hanya
Wanita lemah dengan perasaan lemah
Yang selama ini pura-pura kuat
Dan menyimpan sedih sendirian
Karena tak pantas mengadukan secuil perasaan padamu
Tahukah engkau
Selama ini jika aku punya kesedihan
Aku hanya bisa mengadu padaNya
Hanya berani mengadu padaNya
Karena aku takut kecewa
Jika aku mulai bercerita
Kau tampak enggan dan lebih senang mengalihkan pandang 
(Setidaknya itu yang kurasakan)

Maafkan
Mestinya aku tak menolak mu
Menjadikan hiburamu
Menolak hakmu yang membuat laknat malaikat mengiringi tidur lelahku
Mungkin aku harus lebih belajar
Untuk abai dengan remehtemeh perasaan tak penting 
Yang merusak hubungan
Merusak sukses yang sedang kauperkuangkan sendirian

Dengan penuh tulus
Kuucapkan
Maafkan 
Aku dengan segala lemah dan kekurangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kado Untuk Bunda

Kok Mereka Menutupi Pilihannya, Ya?

Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia